Sabtu, 07 April 2012

Budidaya Gaharu


 “GAHARU” adalah salah satu komuditas hasil hutan bukan kayu (HHBK) komersial yang bemilai jual tinggi. Bentuk produk gaharu merupakan hasil alami dari kawasan hutan berupa cacahan, gumpalan atau bubuk. Gaharu merupakan tumbuhan yang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi dan manfaat yang beragam. Selain dalam bentuk bahan mentah berupa serpihan kayu, juga diproses dengan penyulingan yang dapat menghasilkan minyak atsiri gaharu yang juga bemilai jual tinggi. 
Gaharu adalah kayu berwarna kehitaman dan mengandung resin khas yang dihasilkan oleh sejumlah spesies pohon dari marga Aquilaria, terutama A. Malaccensis. Resin ini digunakan dalam industri wangi-wangian (parfum dan setanggi) karena berbau harum. Gaharu dihasilkan tanaman sebagai akibat masuknya mikroba ke dalam jaringan yang terluka. Luka ini dapat terjadi secara alami maupun sengaja. Masuknya mikroba ke dalam tanaman dianggap sebagai benda asing sehingga sel-sel tanaman akan menghasilkan senyawa fitoaleksin yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap penyakit. Senyawa fitoaleksin ini dapat berupa resin berwarna coklat dan beraroma harum. 
Mahalnya harga getah dan pohon gaharu merupakan peluang yang sangat menggiurkan untuk membudidayakan pohon emas ini. Pembudidayaan gaharu selain dapat meningkatkan perekonomian masyarakat juga ikut serta dalam usaha penghijauan dan pelestarian hutan.  Budidaya gaharu dapat dilakukan didataran rendah sampai pegunungan, baik secara monokultur maupun sistem tumpangsari.  

PENANAMAN
 
Pemilihan jenis/species gaharu merupakan langkah awal dalam pembudidayaan tanaman gaharu. Aquilaria Malaccensis, A. Microcarpa dan A. Crassna merupakan jenis penghasil gubal gaharu yang aromanya sangat disukai oleh masyarakat timur tengah. Hal ini membuat harga jualnya sangat tinggi dipasaran. 
Lokasi penanaman gaharu bisa dilakukan baik didataran rendah maupun pegunungan, dari hutan/kebun sampai ke pekarangan rumah. Pembuatan jarak tanam pohon gaharu pada saat penanaman sangat bervariasi. Jarak tanaman yang cukup rapat seperti 3 x 1m cukup ideal untuk membuat kualitas tanaman yang tegak vertikal. Jarak yang cukup lebar seperti 3 x 3m (1.000 pohon) atau 3 x 4m memberikan kesempatan untuk mengkombinasikan tanaman pertanian lain yang juga dapat berfungsi sebagai tanaman pelindung. Jika tanaman gaharu ditanam di lahan yang sudah ditanami tanaman lain ( sistem tumpang sari), maka jarak tanaman gaharu minimal 3 m dengan tanaman tersebut.
Setelah jarak tanaman telah ditentukan langkah selanjutnya adalah membuat lubang tanaman ukuran 40 x 40 x 40 cm.Lubang yang telah digali dibiarkan 7-10 hari. Hal ini dilakukan agar lubang beraerasi dengan udara disekitarnya. Masukkan pupuk kandang atau kompos, campuran serbuk kayu dan tanah galian hingga menutupi 3/4 ukuran lobang. Kemudian sobek dan buang polybag dan tutup galian. Sebaiknya bibit yang akan ditanam sudah ditempatkan di lokasi kebun 2 minggu sebelum ditanam agar bibit dapat segera beradaptasi dengan lingkungan kebun tersebut.
Penanaman gaharu paling baik dilakukan pada awal musim hujan di pagi hari sampai pukul 11.00 kemudian dilanjutkan pada pukul 16.00 sore harinya. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan untuk menanam disepanjang tahun. Penanaman yang dilakukan tidak pada musim hujan memerlukan perhatian yang lebih dengan melakukan penyiraman tanaman sampai kurang lebih 2 minggu setelah penanaman atau sampai akar telah melekat ditanah.
Buatlah atap dari ilalang jika kebun monokultural/terbuka sampai berumur 18 bulan. Sebagai alternatifnya anda juga dapat menanam tanaman palawija seperti jagung, ubi kayu yang dapat berfungsi sebagai tanaman pelindung.

PEMELIHARAAN

Pemupukan dapat dilakukan sekali 3 bulan, namun dapat juga setiap 6 bulan dengan kompos. Penggunaan pupuk kimia seperti NPK dan majemuk dapat juga ditambahkan setiap 3 bulan dengan dosis rendah (5 gr/tanaman) setelah tanaman berumur 1 tahun, kemudian dosisnya bertambah sesuai dengan besarnya batang tanaman. Hama tanaman gaharu yang perlu diperhatikan adalah kutu putih yang hidup di permukaan daun bawah, bila kondisi lingkungan lembab. Pencegahan dilakukan dengan pemangkasan pohon pelindung agar gaharu terkena cahaya matahari diikuti penyemprotan pestisida seperti Tiodane, Decis, Reagent., dll Pembersihan rumput dapat dilakukan sekali 3 bulan atau pada saat dipandang perlu.
Pemangkasan pohon dilakukan pada umur 3 sampai 5 tahun, dengan memotong cabang bagian bawah dan menyisakan 4 sampai 10 cabang atas. Pucuk tanaman dipangkas dan dipelihara cukup sekitar 5 m, sehingga memudahkan pekerjaan inokulasi gaharu. 
INOKULASI
Inokulasi merupakan tahapan yang penting dalam pembudidayaan tanaman gaharu. Hal ini dikarenakan resi gaharu tidak mudah terjadi secara alami sehingga membutuhkan campur tangan manusia. Pelukaan dan memberikan bahan pemicu produksi resi seperti cendawan merupakan hal yang dapat dilakukan. Cendawan yang biasa diinokulasikan sangat banyak diantaranya adalah jenis Fusarium sp, Torula sp, Aspergillus sp dll.
Proses inokulasi dimaksudkan untuk membuat pelukaan yang tetap terbuka sehingga memacu produksi resin dari jaringan kayu. Metode inokulasi atau penyuntikan sangat bervariasi baik besar kecilnya lubang maupun cara pembuatan lubang. Adapun tingkat keberhasilan inokulasi pada suatu pohon juga bervariasi. Perhitungan yang sangat pesimis hasil budi daya pada tahun ke 7 adalah 1 Kg gubal, 10 Kg kemedangan dan 15 Kg abu. Namun berdasarkan pengalaman optimis 1 pohon dapat menghasilkan 5 – 10 Kg Gubal.

KEGUNAAN
Adapun beberapa manfaat/kegunaan dari gaharuadalah sebagai berikut:
  1. Aktivitas Kebudayaan - Islam, Budha, Hindu
  2. Perayaan Keagamaan - Kebanyakan di Negara Islam dan Arab
  3. Wangi Parfum - Wanginya Tahan Lama Banyak Diminati di Negara Eropa Seperti Daerah Yves Saint Laurent, Zeenat dan Amourage
  4. Aroma Terapi - Menyegarkan Tubuh, Perayaan dan Undangan
  5. Kecantikan - Sabun, Shampo Yang Harum Semerbak
  6. Obat & Kesehatan - Biasa Digunakan di Pengobatan Tradisional Khususnya Dinegara China dan Jepang
  7. Koleksi Pribadi - Untuk Ruangan Besar Khusus Eksklusif




1 komentar:

  1. Assalamu alaikum! Sy punya kebun Gaharu di jln Poros Bontang-Samarinda- Kalimantan Timur-Indonesia, ada 200 phn lbh, Jns a. malcs, umur 8-9 thn, sy cari investor untuk kerjasama: 1. Inokulasi Ghr yg sdh ada, dan Inokulasi kayu Gaharu punya org lain, 2. anakan Gaharu ( ribuan tumbuh dibawah phn Gaharu) untuk dijadikan bibit, 3. Pengembangan budidaya Gaharu, no. sy 081346261599
    Tempat : sy siapkan di Bontang- Kalimantan Timur

    BalasHapus